Malam Suram

11.29

Pada tanggal yang gue gak ingat angkanya, malam itu gue nyampe dirumah ortu gue yang di Bukittinggi. Gue sendiri, dan Ortu ama adik gue masih di Riau (karena kerja disana jadi menetap disana juga). Gue masuk lewat pintu depan, perlahan gue buka pintu besi yang makin berkarat, diiringi gonggongan anjing tetangga yang mungkin ngira gue mau maling rumah. Setelah gue masuk, gue ngerasa sedikit merinding, karena rumah ini meskipun baru 2 tahun jadi, tapi jarang huni. Apalagi lantai atasnya masih belum selesai renovasi, tapi laba-laba udah bikin rumahnya duluan, anaknya juga, istrinya juga, istri keduanya mungkin juga udah dibikinin rumah.

Gue letakin barang-barang gue di ruang tengah, lalu gue tutup lagi pintunya rapat-rapat, tapi gue agak sedikit ngerasa pintunya kali ini lebih berat untuk ditutup. Gue lihat ke atas, Clear. Gue lirik ke belakang, kosong. Gue lirik kebawah, Astaughfirullah!! Gak taunya ada bapaknya kodok yang setengah badannya kejepit dicelah pintu paling bawah. Setelah gue selidiki, kemungkinan ini terjadi saat si kodok mau meloncat ke luar rumah, tapi secara bersamaan gue juga menutup pintu dan gak sengaja menjepit badan kodok. Gue yakin itu adalah bapak kodok karena dia tidak mengeluarkan teriakan ataupun tangisan yang seperti ibu atau anak-anak biasa lakukan. Benar-benar bapak yang tegar.
Akhirnya setelah gue selesai menghipotesis kejadian tersebut, baru gue buka lagi pintunya perlahan sambil sedikit gue dorong badannya kodok ke depan supaya lebih gampang keluarnya. Dan alhasil si kodok berhasil bebas dan melompat dengan normal (alias gak tengkak ataupun merangkak). Sekarang gue mulai khawatir dengan anjing yang daritadi masih gonggongin gue yang tegak dipintu. Gue tau, anjing itu milik seorang mantan polisi yang rumahnya tepat didepan rumah gue. Saat itu gue langsung menutup pintu sekaligus memikirkan alasan yang tepat kalau-kalau si anjing melapor ke polisi tersebut bahwa ada kasus penganiayaan terhadap kodok dan gue dituduh sebagai pelakunya.
Dan keesokan harinya, gue jadi semakin takut membuka pintu depan, walaupun gak ada tanda-tanda si polisi akan menghampiri gue. 
Udah sekian aja dulu ceritanya. 
Mudah-mudahan ini gak terjadi dikehidupan lo semua ya. Amin.

You Might Also Like

0 komentar

Tentang Momo

Foto saya
Moudy Angela Valiant lahir di Pekanbaru, 04 Februari 1995. Lebih sering dipanggil Momo daripada nama keren aslinya(Hihihi). Masih mahasiswi setia jurusan Kimia, Universitas Andalas, Padang. Tourism Ambassadornya kota Bukittinggi 2015. Anggota Minang Female Models Sumatera Barat. Hobi ngelukis absurb, nyanyi dikamar pake Mic, foto-foto ala OOTD, travelling (instagram, blog, youtube, line, bbm, apa aja deh), dan semua yang tidak ada hubungannya dengan ilmiah. Cita-cita jadi anggota DPR setelah jadi artis, sekalian bikin bom atom dari kuah dendeng balado. Udah gitu aja.

Labels